ALOWARTA.COM - Elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan nyungsep kalah bersaing dengan dua pesaingnya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dalam survei Litbang Kompas yang belum lama ini dirilis, pada simulasi head to head elektabilitas Anies Baswedan kalah telak hanya sebatas 32% melawan Prabowo Subianto mencapai diangka 62%.
Begitu juga saat Anies Baswedan berhadapan dengan Ganjar Pranowo elektabilitas Gubernur Jateng itu lebih unggul dengan mendapat dukungan sebesar 59,9%, sementara Anies Baswedan cuma mendapat suara 40,1%.
Baca Juga: Kritik Pembangunan Presiden Jokowi, Tapi Memprihatinkan Anies Baswedan Tak Punya Gagasan Besar
Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan jebloknya perolehan suara Anies Baswedan sebagai bacapres dari koalisi perubahan disebabkan setidaknya oleh enam faktor.
Pertama menurut Ray Rangkuti sebagian pemilih Anies diprediksi berasal dari pemilih Prabowo pada Pilpres sebelumnya. Ketika Prabowo menyatakan diri maju sebagai capres maka pemilih yang sempat mendukung Anies kembali lagi ke pangkuan Prabowo.
"Artinya memang pemilih Anies Itu adalah pemilihnya Pak Prabowo itu yang pertama, begitu Pak Prabowo menyatakan akan maju sendiri gitu ya, itu yang pemilih Anies yang sebelumnya itu kembali lagi ke Pak Prabowo itu satu," ujar Ray, dikutip dari Youtube MindTV Indonesia, Jumat, 26 Mei 2023.
Baca Juga: Bukan Representasi Perubahan, Demokrat Tolak Sandiaga Uno Jadi Wapres Anies Baswedan
Kedua, kata Ray Rangkuti menambahkan tagline perubahan yang diusung oleh Anies tidak diterima oleh masyarakat, pasalnya pesan-pesan yang disampaikan Anies terkait gagasan perubahan itu sedang dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kedua pesan perubahan yang disampaikan oleh Anies itu menurut saya nggak terlalu banyak masuk kekalangan publik, lebih-lebih pesan-pesan yang disebutkan sebagai perubahan itu justru sebagiannya memang sedang dikerjakan oleh Pak Jokowi," ucapnya.
"Jadi memang gak begitu kelihatan perubahannya dimana, apa pesan perubahannya begitu," sambungnya.
Baca Juga: Diduga Gelar Kampanye Terselubung, Anies Baswedan Dilaporan ke Bawaslu
Lanjut Ray mengatakan misalnya tagline yang cukup tinggi disebutkan oleh Anies sekarang pasca pidato di acara PKS yang menyinggung soal pembangunan, lalu terkait Kesejahteraan harus dibagi rata ke seluruh Indonesia, program tersebut kata Ray sedang dikerjakan Jokowi.
"Makanya salah satu idenya itu pindahkan Ibukota Negeri dari Jakarta ke IKN ke Kalimantan supaya kesejahteraan itu terdistribusi tidak hanya terpusat di Jawa tapi juga di luar Jawa gitu," ucapnya.
Artikel Terkait
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Netizen: Ganjar Pranowo Jahat
Begini Respon Ganjar Pranowo Usai Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia
Usai Dipanggil Ganjar Pranowo, Gibran Minta Maaf Sudah Beda Pendapat