Kritik Pembangunan Presiden Jokowi, Tapi Memprihatinkan Anies Baswedan Tak Punya Gagasan Besar

- Selasa, 23 Mei 2023 | 17:26 WIB
Anies Baswedan (Instagram @aniesbaswedan)
Anies Baswedan (Instagram @aniesbaswedan)

ALOWARTA.COM - Pakar komunikasi politik Indonesia Emrus Sihombing menyanyangkan ketika seorang bakal calon presiden (Balonpres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Anies Baswedan (AB) misalnya, mempersoalkan hal-hal kecil atau remeh-temeh sangat ganjil.

Salah satu di antaranya membanding-bandingkan kinerja Presiden Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sekaligus itu menyampaikan narasi kepada publik bahwa dirinya, Anies Baswedan tidak percaya diri dan tidak mandiri di dalam berfikir dan bertindak sebagai Baloncapres. Memprihatinkan. Mengapa?

Memperbincangkan remeh-temeh, menunjukkan dirinya sangat lemah dari sudut leadership, managerial dan kemandirian. Sebab, seorang kandidat Balonpres seorang Anies Baswedan yang mencalonkan diri maju sebagai calon presiden mutlak harus memiliki karakter kepemimpinan kukuh dengan menawarkan gagasan besar, punya management skill yang tegas dan berani serta memiliki kemandirian, tidak di bawah bayang-bayang pengaruh sosok tertentu, SBY misalnya.

Baca Juga: Bukan Representasi Perubahan, Demokrat Tolak Sandiaga Uno Jadi Wapres Anies Baswedan

Sebab, capres semacam itu menunjukkan yang bersangkutan tidak punya pemikiran besar tentang Indonesia lima tahun dan yang berdampak ke masa-masa yang akan datang untuk Indonesia Raya, setelah kelak dirinya tidak lagi menjadi presiden.

Oleh karena itu, lebih baik bagi AB mulai saat ini mengapresiasi semua kinerja presiden periode sekarang dan yang sebelumnya sebagai pendahulunya, sembari menawarkan gagasan besar untuk kesejahteraan rakyat di tengah persaingan global di semua bidang kehidupan manusia.

Bukan malah urusin/mewacanakan hal-hal yang menimbulkan polemik tidak produktif, seperti membanding-bandingkan kenerja dua pemimpin yang sudah berbuat banyak untuk negeri ini, sementara dirinya belum pernah memimpin Indonesia.

Baca Juga: Diduga Gelar Kampanye Terselubung, Anies Baswedan Dilaporan ke Bawaslu

Capres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan mengatakan, pembangunan jalan nasional non-tol era kepemimpinan SBY lebih panjang dibandingkan era kepemimpinan Jokowi. Perbandingan ini jelas sebagai tindakan framing komunikasi.

Sebab, Anies Baswedan sama sekali tidak mengemukakan perbandingan luas jalan dan kualitas konstruksi bangunan jalan serta dampak ekonomi (peningkatan pendapatan) bagi seluruh rakyat Indonesia dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Anies Baswedan hanya melihat data kuantitatif panjang saja, lalu sertamerta membanding-bandingkan, sehingga menjadi ganjil kan.

Dari sudut kualitas bangunan jalan misalnya, Anies Baswedan tidak menyinggung sama sekali berapa persen panjang jalan tersebut yang bisa jadi sudah rusak (bergelombang, tergenang air dan lumpur di saat musim hujan) sebelum waktunya.

Baca Juga: Simulasi 3 Pasangan Survei Charta Politika Duet Pasangan Ganjar-Erick Thohir Kalahkan Anies-AHY

Anies Baswedan juga tidak mengemukakan bagaimana derita rakyat dan supir truk dan angkutan umum yang melintas di jalan umum yang rusak tersebut. Karena itu, jelas Anies Baswedan sangat tidak fair, sehingga Anies Baswedan bisa dipersepsikan oleh publik punya agenda politik prakmatis. Padahal, sebagai Balonpres, harus bertindak negarawan dengan menawarkan pemikiran dan gagasan besar.

Halaman:

Editor: Ahlan Farki

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X